Pendidikan agama, terutama dalam hal memahami dan menghafal Al-Quran, merupakan salah satu aspek penting dalam membentuk kepribadian dan karakter seorang Muslim sejak usia dini. Menciptakan generasi penghafal Al-Quran pada anak usia dini bukan hanya tentang mengisi waktu luang dengan aktivitas keagamaan, tetapi juga membangun fondasi spiritual yang kuat yang akan membawa berkah dalam kehidupan mereka di masa depan.
Rumah Tahfidz Quran (RTQ) Arruhama di Desa Galaherang, Maleber, Kuningan besutan Dr. Alfan Syafii dan kawan-kawan mampu cetak prestasi penghafal quran cilik dan ciptakan suasana Islami di pelosok alam Kuningan yang asri. Seperti yang kita ketahui, anak-anak usia dini adalah spons emosional dan intelektual yang paling mudah menyerap informasi dan nilai-nilai yang diajarkan kepada mereka. Oleh karena itu, memulai proses penghafalan Al-Quran sejak usia dini memberikan kesempatan yang luar biasa untuk menanamkan cinta dan penghargaan terhadap kitab suci, sekaligus memperkuat ikatan spiritual mereka dengan Allah SWT.
Salah satu manfaat utama dari mengajarkan penghafalan Al-Quran pada anak usia dini adalah kemampuan mereka untuk menyerap dan mengingat informasi dengan lebih baik dibandingkan dengan usia yang lebih tua. Pada tahap perkembangan ini, otak anak sedang dalam fase pertumbuhan yang pesat, sehingga mereka mampu menghafal dengan lebih mudah dan cepat. Menurut informasi dari salah satu pengurus RTQ Arruhama Galaherang Ustadz Ari, penghafal quran cilik mampu cetak hafalan hingga sebelas juz sampai saat ini.
Selain itu, penghafalan Al-Quran pada usia dini juga membentuk disiplin dan ketekunan dalam diri anak-anak. Proses menghafal membutuhkan waktu, kesabaran, dan konsistensi yang tinggi, yang merupakan nilai-nilai penting yang akan membantu mereka menghadapi tantangan di masa depan dengan sikap yang kuat dan optimis.
Penting juga untuk dicatat bahwa pengajaran Al-Quran pada anak usia dini tidak hanya tentang menghafal, tetapi juga memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya. Dengan memperkenalkan kisah-kisah dari Al-Quran dan memberikan pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai Islam, anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab dan peduli terhadap sesama.
Bagi orang tua dan pendidik, melibatkan anak-anak dalam proses penghafalan Al-Quran juga memberikan kesempatan untuk memperkuat ikatan emosional dan spiritual antara mereka. Saat mereka belajar bersama, saling memberi dukungan, dan merayakan kemajuan mereka, hubungan antara orang tua dan anak serta antar sesama anak akan semakin erat dan penuh kasih sayang.
Dengan demikian, menciptakan generasi penghafal Al-Quran pada anak usia dini bukan hanya tentang memenuhi kewajiban agama, tetapi juga tentang menanamkan nilai-nilai yang akan membantu mereka menjadi individu yang berbudi luhur, bermanfaat bagi masyarakat, dan mendapat keberkahan dalam hidupnya. Semoga setiap langkah kecil yang diambil untuk mengajarkan Al-Quran pada anak usia dini menjadi investasi berharga untuk masa depan yang penuh berkah dan kebaikan.
(BaladUASKu)